Beranda | Artikel
Terus Belajar Aqidah dari Surat al-Fatihah
Minggu, 1 Januari 2017

Bismillah.

Surat al-Fatihah merupakan pembuka dari ayat-ayat al-Qur’an. Selain itu surat al-Fatihah juga wajib dibaca dalam setiap raka’at sholat. Bahkan al-Fatihah disebut sebagai induk dari al-Qur’an disebabkan seluruh ajaran al-Qur’an telah terangkum di dalamnya.

Di dalam surat al-Fatihah ini terkandung pokok-pokok keyakinan seorang muslim. Di dalamnya terkandung pengakuan dan keimanan tentang wujud/keberadaan Allah. Oleh sebab itu di awal surat ini kita telah diajari untuk selalu memuji Allah.

Di dalam surat ini pula kita dituntun untuk kembali mengokohkan keyakinan kita bahwa hanya Allah pemelihara dan penguasa alam semesta. Tidak ada satu pun bagian dari alam semesta yang luput dari kekuasaan dan pengaturan oleh-Nya.

Di dalam surat ini pula kita diajak untuk selalu menghadirkan keyakinan bahwa Allah memiliki sifat kasih sayang yang sangat luas bagi hamba-hamba-Nya. Sifat kasih sayang Allah itu memberikan harapan bagi kita terhadap ampunan dan surga-Nya.

Di dalam surat ini kita selalu diingatkan terhadap dahsyatnya hari pembalasan. Pada hari itu tiada bermanfaat harta dan keturunan kecuali bagi mereka yang menghadap Allah dengan hati yang selamat. Pada hari itu setiap orang akan berlari meninggalkan saudaranya, ibunya, bapaknya, bahkan teman hidup dan anak keturunannya. Mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.

Di dalam surat ini pun manusia diajak untuk menyadari bahwa segala bentuk ibadah tidak pantas dipersembahkan kepada selain Allah. Hanya Allah sesembahan yang benar. Oleh sebab itu setiap muslim wajib beribadah kepada Allah dan menjauhi syirik kepada-Nya.

Dengan merenungkan surat ini pula kita akan tersadar bahwa kebutuhan kita kepada hidayah dan pertolongan Allah jauh di atas segala-galanya. Jauh lebih besar daripada kebutuhan kita kepada makanan dan minuman, sandang atau pun papan. Hidayah itulah yang akan membimbing manusia berjalan di atas kebenaran dan mencapai surga.

Apabila seorang insan tidak mendapatkan hidayah niscaya dia akan hidup dalam kemurkaan dan terombang-ambing dalam kesesatan. Hidayah itulah yang akan menundukkan hawa nafsunya kepada wahyu dari Allah dan petunjuk rasul-Nya. Hidayah itulah yang akan mengentaskan dirinya dari kebodohan dan penyimpangan. Hidayah inilah nikmat paling agung bagi seorang insan.

Jalan yang lurus yang setiap hari kita minta kepada Allah hidayah untuk berjalan di atasnya adalah jalan yang memadukan antara ilmu yang bermanfaat dan amal salih. Jalan yang menghimpun antara rasa cinta, takut, dan harapan kepada Allah. Jalan yang meramu kemurnian ibadah kepada Allah dan kesetiaan pada ajaran dan sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Surat al-Fatihah menyimpan begitu banyak pelajaran dan faidah berharga bagi setiap muslim. Sungguh wajar apabila kita berusaha untuk selalu merenungkan dan memahami maksud dari ayat-ayatnya karena lisan kita pun telah lekat dan akrab dengannya dalam setiap raka’at sholat yang dilakukan kaum muslimin pada setiap harinya. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk bisa menelaah kandungan hikmah dan arahan darinya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wahai Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/terus-belajar-aqidah-dari-surat-al-fatihah/